Senin, 05 September 2011

maaf

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh..

Di hari Lebaran yang baru saja kita lewati kemarin pasti dan wajib ada yang namanya maaf-maafan. Kawan, mungkin kita masih sering bingung dengan apa itu maaf. Ini bukan tentang arti maaf tapi tentang nilai rasa dari maaf itu sendiri. Maaf bukan cuma sekedar kata lho, maaf adalah sikap.

Mengucapkan kata maaf terkadang terlalu ’mahal’, tapi pada kala Lebaran, kata maaf seperti mendapat ’sale’ besar-besaran atau dengan kata lain ’cuci gudang’. He-he-he. Kata maaf nonggol di mana-mana, mulai dari twitter, facebook, sms sampai bahkan Blacbarry Massanger. Yup, memang semua sah-sah saja ya, karena ketulusan maaf tersebut nggak akan dapat di ukur orang itu sendiri kecuali oleh mereka yang saling meminta dan memberi maaf.

Sebagai manusia kita memang sudah diperintahkan untuk menjadi manusia yang penuh ikhlas dan di dalam keikhlasan tersebut maaf adalah sebuah kewajiban yang harus kita miliki, kawan. Nah, Lebaran memang adalah momen yang sungguh mengingatkan kita perihal keikhlasan dan maaf memaafkan, karena bila ternyata maaf yang biasanya istimewa dan ‘mahal’ lalu sekarang terkesan menjadi ‘murah’ karena dengan satu kali pencet kita bisa mengirim maaf ke semua orang.

Lebaran jangan dijadikan tempat sebagai festival maaf. Maksudnya adalah kata maaf jangan hanya dipakai pada sebuah ritual belaka saja. Lebaran itu…nggak cuma saling memaafkan. Lebaran itu bagaimana menjadikan diri kita bukan sebagai mutiara diantara lumpur, tapi menjadikan diri kita sebagai mutiara diantara emas...

Taqaballahu minna wa minkum” —


Tidak ada komentar:

Posting Komentar